Bagaimana perkembangan Fase 2A MRT Jakarta?
Saat ini pekerjaan utama pembangunan Stasiun Monas telah dimulai dengan dilakukannya penggalian tanah sebagai bagian dari proses membangun diaphragm wall (D-Wall) di Stasiun Monas. Diaphragm Wall atau biasa disingkat D-Wall adalah dinding penahan tanah (retaining wall) yang sekaligus berfungsi sebagai dinding bangunan di bawah tanah, dalam hal ini dinding stasiun bawah tanah MRT Jakarta. Stasiun Monas nantinya akan memiliki sekitar 102 panel dengan satu panel berdimensi kedalaman 30 meter, tebal 1 meter, dan lebar 6 meter. Pembangunan D-Wall dimulai dengan perakitan tulangan baja yang dilanjutkan dengan penggalian area yang akan dibangun. Berikutnya pengecoran beton.
D-Wall yang saat ini sedang dibangun, selain sebagai dinding stasiun, juga diperuntukkan sebagai box area seluas 22×26,4 meter yang akan menjadi launching shaft mesin pengebor terowongan (tunnel boring machine). Setelah box area selesai dibangun, tanah ditengahnya akan dikeruk dan area tersebut menjadi lokasi penurunan mesin pengebor terowongan yang akan menggali terowongan bawah tanah menuju Stasiun Bundaran HI. Selanjutnya, tanah hasil galian pembangunan D-Wall tersebut akan dibawa ke Tempat Pemakaman Umum (TPU) Rorotan, Jakarta Utara.
Stasiun Monas merupakan stasiun bawah kedua di fase 2A MRT Jakarta. Panjang stasiun ini mencapai sekitar 280 meter dengan dua pintu masuk (entrance). Stasiun ini akan menjadi salah satu stasiun ikon Jakarta karena terkoneksi langsung dengan kawasan Taman Monas sehingga menjadi daya tarik bagi masyarakat yang ingin berkunjung ke taman yang luasnya mencapai sekitar 80 hektare.
#MRTJakarta
#UbahJakarta
****
Ikuti terus website informasi seputar kereta api jadwalkeretaapi.com. Disini anda akan menemukan informasi jadwal kereta api, jadwal krl, rute krl terbaru tahun 2023.
Sumber berita kereta api terbaru : Source