Sumber listrik KRL Batavia–Buitenzorg Pada zaman kolonial, masyarakat Batavia s…


   

Sumber listrik KRL Batavia–Buitenzorg

Pada zaman kolonial, masyarakat Batavia sudah menikmati layanan listrik sejak 1897, yaitu dengan dibukanya jaringan listrik pertama oleh perusahaan listrik Nederlandsch-Indische Electriciteit Maatschappij (NIEM). Tren teknologi listrik masuk Batavia ketika itu juga meluas ke bidang transportasi. Salah satunya adalah pengembangan transportasi berbasis rel yang lebih modern dan ramah lingkungan melalui peluncuran trem bertenaga listrik Batavia Electrische Tramweg Maatschappij (BETM) pada 1899. Selain trem listrik, kereta rel listrik (KRL) yang dioperasikan sejak 1925 oleh jawatan kereta api negara Staatsspoor en Tramwegen (SS) juga merupakan salah satu jenis sarana kereta api yang memakai listrik sebagai tenaga penggeraknya.

Karena tenaga listrik yang dibutuhkan cukup besar, SS harus membangun pembangkit listrik sendiri. Sejak 1916 unit baru SS bernama Waterkracht Bureau (Biro Tenaga Air) sudah merencanakan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) di sungai Ciantan dan Cimandiri. Setahun kemudian biro tersebut berkembang menjadi perusahaan negara tersendiri bernama Dienst voor Waterkracht en Electriciteit (Dinas Tenaga Air dan Listrik) yang berada di bawah kendali Kementerian BUMN Hindia Belanda (Gouvernementsbedrijven).

Dinas Tenaga Air dan Listrik mulai membangun PLTA “Oebroeg” (Ubrug) di kampung Cikoneng dengan membendung Sungai Cicatih yang selesai dibangun dan resmi beroperasi pada 1923. Dengan memiliki dua turbin utama (turbin ketiga berdaya 6,48 megawatt dipasang pada 1939), Ubrug sanggup mengeluarkan daya listrik sampai 11,8 megawatt dengan tegangan 13,2 megavolt ampere. Dengan demikian PLTA tersebut siap menjadi pemasok utama listrik KRL lintas Jatinegara–Tanjung Priok.

Agar perjalanan KRL dapat berlangsung lancar, arus listrik yang dipasok harus stabil. Oleh karena itu keberadaan Gardu Induk sangat penting. Gardu Induk berfungsi mengubah tegangan dari pembangkit sebesar 6000 V bolak-balik (AC) menjadi 1500 V searah (DC). Antara 1922-1924 Dinas Tenaga Air dan Listrik membangun Gardu Induk di Ancol dan Jatinegara dengan suplai transmisi tegangan tinggi dari PLTA Ubrug.

BACA JUGA :  Pada 1 November 2021 KAI Bandara Soekarno Hatta akan mengalami perubahan jadwal....


****

Ikuti terus website informasi seputar kereta api jadwalkeretaapi.com. Disini anda akan menemukan informasi jadwal kereta api, jadwal krl, rute krl terbaru tahun 2023.

Sumber berita kereta api terbaru : Source