Kereta Api (KA) Matarmaja adalah salah satu layanan kereta api kelas ekonomi yang dioperasikan oleh PT Kereta Api Indonesia (Persero). KA Matarmaja menghubungkan kota Malang dan Jakarta, dua kota besar di Pulau Jawa, dengan jarak tempuh sekitar 881 kilometer. Kereta ini dirancang untuk memenuhi kebutuhan transportasi jarak jauh bagi masyarakat, khususnya mereka yang mencari moda transportasi dengan harga terjangkau. Dalam satu kali perjalanan, KA Matarmaja memerlukan waktu sekitar 16 hingga 16,5 jam tergantung dari kondisi perjalanan dan pemberhentian di stasiun-stasiun sepanjang rute.
Kereta api ini dikenal dengan kelas Ekonomi AC, yang menawarkan fasilitas standar namun cukup nyaman untuk perjalanan jauh. Sepanjang perjalanan, KA Matarmaja melewati kota-kota besar seperti Blitar dan Madiun, yang juga menjadi stasiun pemberhentian bagi kereta ini.
Daftar Isi
Rute dan Jadwal Perjalanan KA Matarmaja Terbaru Di Tahun 2024
KA Matarmaja melayani satu kali perjalanan pulang-pergi setiap hari. Dari Stasiun Malang Kotabaru, dan juga dari Stasiun Pasar Senen Jakarta, dengan waktu perjalanan sekitar 16,5 jam.
Jadwal Perjalanan KA Matarmaja Dari Malang Ke Jakarta (KA 233)
Perjalanan KA Matarmaja dimulai dari Stasiun Malang dengan jadwal keberangkatan pada pukul 09.10 WIB. Kereta ini melintasi berbagai stasiun di kota-kota besar di Jawa Tengah dan Jawa Timur sebelum akhirnya tiba di Stasiun Pasar Senen di Jakarta. Jadwal lengkap keberangkatan dan kedatangan kereta ini adalah sebagai berikut:
Stasiun |
Kedatangan |
Keberangkatan |
---|---|---|
Malang |
– |
09.10 |
Malang Kotalama |
09.16 |
09.20 |
Kepanjen |
09.37 |
09.41 |
Sumber Pucung |
09.54 |
09.57 |
Kesamben |
10.14 |
10.20 |
Wlingi |
10.32 |
10.36 |
Blitar |
10.57 |
11.01 |
Ngunut |
11.20 |
11.22 |
Tulungagung |
11.35 |
11.39 |
Kediri |
12.08 |
12.12 |
Kertosono |
12.41 |
12.48 |
Nganjuk |
13.11 |
13.14 |
Madiun |
13.56 |
14.03 |
Magetan |
14.15 |
14.17 |
Ngawi |
14.33 |
14.35 |
Walikukun |
14.53 |
14.55 |
Sragen |
15.16 |
15.18 |
Solojebres |
15.43 |
15.50 |
17.37 |
17.44 |
|
Pekalongan |
19.03 |
19.07 |
Tegal |
19.59 |
20.04 |
Babakan |
20.45 |
20.47 |
Cirebon Prujakan |
21.08 |
21.18 |
Jatibarang |
21.54 |
21.57 |
Terisi |
22.12 |
22.14 |
Pegaden Baru |
22.46 |
22.14 |
Bekasi |
00.12 |
00.14 |
Jatinegara |
00.30 |
00.32 |
Pasar Senen Jakarta |
00.42 |
– |
Waktu tempuh dari Malang menuju Jakarta dengan KA Matarmaja ini memakan waktu sekitar 16,5 jam. Kereta ini berangkat pagi hari dari Malang dan tiba di Jakarta pada tengah malam, sehingga sangat cocok bagi penumpang yang ingin menikmati perjalanan jarak jauh dengan waktu istirahat yang cukup.
Jadwal Perjalanan KA Matarmaja Dari Jakarta Ke Malang (KA 234)
Dari arah sebaliknya, KA Matarmaja juga melayani perjalanan dari Stasiun Pasar Senen Jakarta menuju Stasiun Malang. Kereta ini berangkat pada siang hari dan tiba di Malang pada pagi hari keesokan harinya. Berikut adalah jadwal lengkap keberangkatan dan kedatangan KA Matarmaja dari Jakarta ke Malang:
Stasiun |
Kedatangan |
Keberangkatan |
---|---|---|
Pasar Senen Jakarta |
– |
10.45 |
Bekasi |
11.09 |
11.11 |
Pegaden Baru |
12.33 |
12.35 |
Terisi |
13.09 |
13.12 |
Jatibarang |
13.29 |
13.32 |
Cirebon Prujakan |
14.11 |
14.18 |
Babakan |
14.39 |
14.41 |
Brebes |
15.14 |
15.16 |
Tegal |
15.28 |
15.35 |
Pekalongan |
16.25 |
16.30 |
Semarang Tawang |
17.50 |
17.57 |
Gundih |
19.06 |
19.12 |
Solojebres |
20.02 |
20.20 |
Sragen |
20.44 |
20.46 |
Walikukun |
21.08 |
21.11 |
Ngawi |
21.28 |
21.31 |
Magetan |
21.46 |
21.49 |
Madiun |
22.00 |
22.07 |
Nganjuk |
22.49 |
22.52 |
Kertosono |
23.13 |
23.16 |
Kediri |
23.44 |
23.48 |
Tulungagung |
00.15 |
00.18 |
Ngunut |
00.31 |
00.33 |
Blitar |
00.52 |
00.55 |
Wlingi |
01.18 |
01.21 |
Kesamben |
01.33 |
01.36 |
Sumber Pucung |
01.54 |
01.57 |
Kepanjen |
02.10 |
02.13 |
Malang Kotalama |
02.30 |
02.33 |
Malang |
02.39 |
– |
Waktu tempuh dari Jakarta ke Malang sedikit lebih panjang, yakni sekitar 16,5 jam. Keberangkatan dari Jakarta dimulai pada siang hari, dan penumpang akan tiba di Malang pada dini hari.
Rute dan Pemberhentian Kereta Api Matarmaja
Selama perjalanan antara Malang dan Jakarta, KA Matarmaja melewati banyak kota besar dan kecil di sepanjang rute. Beberapa stasiun pemberhentian utama yang dilalui oleh KA Matarmaja meliputi:
- Stasiun Malang
- Stasiun Blitar
- Stasiun Madiun
- Stasiun Semarang Tawang
- Stasiun Cirebon Prujakan
- Stasiun Jatinegara
- Stasiun Pasar Senen Jakarta
Setiap stasiun ini berfungsi sebagai tempat pemberhentian sementara bagi penumpang yang ingin naik atau turun dari kereta. Durasi pemberhentian di setiap stasiun bervariasi, mulai dari beberapa menit hingga lebih dari sepuluh menit, tergantung pada jumlah penumpang yang naik atau turun serta kondisi operasional kereta.
Harga Tiket Kereta Api Matarmaja Terbaru Di 2024
Salah satu keunggulan utama dari KA Matarmaja adalah harga tiket yang terjangkau. Untuk sekali perjalanan, harga tiket termurah berkisar dari Rp109.000 per penumpang. Harga ini sangat kompetitif, mengingat jarak yang ditempuh serta fasilitas yang disediakan selama perjalanan. Dengan harga yang terjangkau, kereta ini menjadi pilihan utama bagi masyarakat yang ingin bepergian dari Malang ke Jakarta atau sebaliknya dengan biaya yang lebih rendah dibandingkan moda transportasi lainnya seperti pesawat atau bus.
Selain harga tiket yang murah, KA Matarmaja juga sering menjadi pilihan bagi para penumpang yang ingin bepergian dengan lebih nyaman dan aman. Kereta api dikenal sebagai salah satu moda transportasi yang jarang terpengaruh oleh kemacetan lalu lintas, sehingga waktu perjalanan bisa lebih terprediksi dan tepat waktu.
Fasilitas di Kereta Api Matarmaja
KA Matarmaja dilengkapi dengan fasilitas yang sesuai dengan standar kereta api kelas ekonomi. Setiap gerbong penumpang memiliki AC untuk menjaga kenyamanan suhu selama perjalanan, sehingga penumpang tidak perlu khawatir dengan cuaca panas di luar kereta. Tempat duduk yang disediakan berupa long seat atau bangku panjang yang dilapisi bahan kulit sintetis, dengan konfigurasi kursi berhadap-hadapan. Setiap kursi dapat memuat dua hingga tiga orang penumpang, dengan pengaturan yang memaksimalkan ruang.
Selain itu, tersedia juga toilet bersih di setiap ujung gerbong. Fasilitas lainnya termasuk colokan listrik di beberapa kursi yang memungkinkan penumpang untuk mengisi daya perangkat elektronik seperti ponsel atau laptop. Layanan makanan juga tersedia di dalam kereta melalui pramugari atau pramugara, serta kereta restorasi yang menyediakan berbagai pilihan menu berbayar untuk memenuhi kebutuhan penumpang selama perjalanan.
Harga tiket untuk KA Matarmaja sangat terjangkau, dimulai dari Rp109.000 per penumpang. Tarif ini cukup murah jika dibandingkan dengan moda transportasi lainnya, terutama untuk jarak jauh antara Malang dan Jakarta.
Rangkaian Kereta
Kereta Api Matarmaja menggunakan Lokomotif CC201 atau CC203 untuk menarik rangkaian kereta sepanjang perjalanannya. Dalam satu rangkaian, KA Matarmaja terdiri dari delapan kereta Ekonomi AC, satu kereta makan dan pembangkit, serta satu kereta bagasi. Setiap gerbong memiliki fasilitas AC yang memastikan kenyamanan suhu udara di dalam kereta, meski perjalanan memakan waktu panjang.
Tempat duduk di dalam gerbong disusun secara berhadapan, dengan kapasitas kursi yang memuat dua hingga tiga orang. Meskipun termasuk dalam kategori kelas ekonomi, kenyamanan penumpang tetap diutamakan. Kereta ini juga menyediakan fasilitas tambahan seperti toilet, colokan listrik, dan layanan makanan berbayar yang dapat diakses melalui pramugara atau pramugari kereta.
Sejarah Singkat Kereta Api Matarmaja
Kereta Api Matarmaja pertama kali diperkenalkan kepada publik pada tanggal 28 September 1983. Awalnya, kereta ini dikenal dengan nama Kereta Api Senja Maja, yang melayani rute Madiun – Jakarta, pulang-pergi. Rangkaian awal kereta ini terdiri dari kereta Ekonomi dengan tambahan satu gerbong Bisnis.
Namun, seiring berjalannya waktu dan permintaan penumpang yang terus meningkat, PT KAI memutuskan untuk memperpanjang rute KA Matarmaja hingga ke kota Blitar, dan kemudian Malang. Langkah ini diambil sebagai respons atas tingginya kebutuhan transportasi antara kota-kota di Jawa Timur dan Jakarta. Selain itu, KA Matarmaja juga mengalami beberapa perubahan rute selama bertahun-tahun.
Pada awal pengoperasiannya, KA Matarmaja melewati rute selatan yang mencakup kota Purwokerto dan Yogyakarta. Namun, rute ini kemudian diubah menjadi jalur utara melalui kota Pekalongan dan Semarang, yang kemudian berbelok menuju jalur cabang ke arah Solo dan Malang. Perubahan ini dimaksudkan untuk mengisi kekosongan layanan di rute Semarang – Solo, sekaligus memperluas cakupan pelayanan KA Matarmaja.
Asal Nama Kereta Api Matarmaja
Nama Matarmaja sebenarnya tidak berasal dari satu nama khusus, melainkan merupakan singkatan dari nama-nama kota besar yang dilaluinya, yaitu Malang, Blitar, Madiun, dan Jakarta. Nama ini digunakan untuk menggambarkan rute utama kereta yang menghubungkan kota-kota tersebut. Dengan menggunakan singkatan tersebut, PT Kereta Api Indonesia (Persero) ingin memberikan identitas unik yang mudah diingat oleh masyarakat.
Popularitas Berkat Film “5 cm”
KA Matarmaja semakin dikenal oleh publik setelah muncul dalam film layar lebar berjudul 5 cm, yang dirilis pada bulan Desember 2012. Dalam film tersebut, enam sahabat melakukan perjalanan dengan kereta api ini saat mereka berencana untuk mendaki Gunung Semeru. Adegan ikonik dalam perjalanan kereta tersebut berhasil menarik perhatian banyak penonton, yang kemudian ikut membuat KA Matarmaja semakin populer di kalangan masyarakat, terutama bagi para pendaki yang ingin mengikuti jejak para tokoh di film tersebut.
Kesimpulan
Kereta Api Matarmaja adalah pilihan tepat bagi penumpang yang menginginkan transportasi jarak jauh dengan biaya terjangkau, namun tetap nyaman. Dengan fasilitas yang lengkap dan jadwal yang teratur, KA Matarmaja menjadi salah satu layanan unggulan PT KAI untuk rute Malang – Jakarta dan sebaliknya. Nama yang unik, sejarah panjang, serta popularitasnya yang melejit berkat media, menjadikan KA Matarmaja lebih dari sekadar moda transportasi biasa, melainkan juga bagian dari perjalanan budaya dan sejarah di Pulau Jawa.