Stasiun Kebayoran (KBY), atau dikenal juga sebagai Stasiun Kebayoran Lama, adalah sebuah stasiun kereta api kelas II yang terletak di dekat Pasar Kebayoran Lama, Jakarta Selatan. Stasiun ini berada pada ketinggian 4,2 meter dan merupakan stasiun yang terletak paling barat di Jakarta Selatan. Stasiun ini hanya melayani perjalanan KRL Commuter Line dan memiliki jarak sekitar 7 km sebelah barat dari Tanah Abang.
Sebelum menjadi stasiun yang hanya melayani perjalanan KRL Commuter Line, Stasiun Kebayoran juga melayani kereta api lokal menuju Stasiun Rangkasbitung. Namun, layanan tersebut dihentikan pada 1 April 2017 dan digantikan oleh KRL Commuter Line Rangkasbitung. Stasiun ini terletak di lokasi strategis, dekat dengan perkantoran, stasiun televisi SCTV, Gelora Bung Karno, dan Kompleks Parlemen Republik Indonesia.
Daftar Isi
Jadwal Kereta KRL Commuterline Stasiun Kebayoran Hari Ini September Tahun 2024
Tabel Jadwal Kereta KRL Commuterline Stasiun Kebayoran
Sejarah
Pada tahun 1890-an, Staatsspoorwegen (SS) berencana membangun jalur kereta api yang menghubungkan Duri dengan Serang melalui Tangerang dan Cikande untuk meningkatkan mobilitas penumpang dari Batavia hingga kawasan Banten. Namun, rencana tersebut diubah, dan jalur ini diperpanjang hingga Parung Panjang dan Rangkasbitung, yang selesai pada 1 Oktober 1899, termasuk pembukaan Stasiun Kebayoran.
Pembangunan jalur dari Stasiun Rangkasbitung dilanjutkan hingga Serang pada 1 Juli 1900, dan diteruskan hingga dekat Pelabuhan Anyer Kidul pada 1 Desember 1900. Pada 1 Desember 1914, dibuat jalur percabangan di Stasiun Krenceng menuju Merak untuk mendukung Pelabuhan Merak yang lebih dekat dengan Lampung. Status jalur Anyer Kidul yang semula utama, kemudian ditukar dengan jalur Merak yang menjadi jalur utama.
Desain bangunan Stasiun Kebayoran serupa dengan stasiun lain di jalur ini, seperti Palmerah, Sudimara, dan Serpong. Awalnya, bangunan stasiun tidak memiliki ruangan untuk petugas Pengatur Perjalanan Kereta Api (PPKA), dan tuas persinyalan diletakkan di tempat terbuka di samping bangunan stasiun. Pada masa Orde Lama, dibangun ruangan PPKA dan tuas-tuas persinyalan yang menyatu dengan bangunan utama stasiun.
Pada dinding bangunan sisi samping, terdapat ukiran nama stasiun ‘Kebajoran’ yang kemudian diubah menjadi ‘Kebayoran’ pada masa EYD. Pada akhir dekade 1980-an, bangunan stasiun ini mengalami penambahan ruangan yang menyatu dengan bangunan lama. Bangunan tambahan ini bertahan hingga tahun 2015 sebelum dibongkar saat renovasi besar-besaran Stasiun Kebayoran dan hanya menyisakan bangunan asli peninggalan Staatsspoorwegen dan ruangan PPKA lama sebagai cagar budaya.
Selain itu, genteng atap bangunan stasiun yang sebelumnya menggunakan genteng keramik kini telah diubah menjadi genteng metal. Tidak seperti Palmerah dan Sudimara, bangunan lama Stasiun Kebayoran tidak digunakan lagi sebagai akses keluar-masuk penumpang sejak 2016 dan dibiarkan kosong.
Stasiun Kebayoran memiliki emplasemen yang luas dengan dua jalur untuk lintasan, sepur badug, sepur simpang, dan percabangan. Pada 1949, dibangun kota satelit di Kebayoran yang diberi nama Kebayoran Baru untuk mendukung pembangunan tersebut, dibuat jalur percabangan dari Stasiun Kebayoran yang mengarah ke gudang bongkar muat guna membawa material pembangunan kota tersebut. Material ini dibawa menggunakan moda kereta api dari Sungai Cisadane di Serpong dan Rawa Buntu. Lokomotif uap B51 digunakan untuk aktivitas langsiran di emplasemen stasiun, kemudian digantikan oleh lokomotif diesel seperti seri C300 dan D300.
Setelah pembangunan kota Kebayoran Baru selesai dan Belanda pergi dari Indonesia, gudang bongkar muat tersebut dikelola oleh Kementerian PUPR. Percabangan dan sepur simpang akhirnya ditutup dan dibongkar karena digantikan oleh moda truk. Bekas railbed dan gudang dari percabangan rel tersebut kini menjadi Jalan Kramat, Jalan Teuku Nyak Arief, dan pertokoan Simprug. Pada dekade 1980-an, jumlah jalur di emplasemen Stasiun Kebayoran dikurangi menjadi hanya tiga jalur dengan jalur 1 dan 2 sebagai jalur persilangan dan sepur simpan. Kegiatan bongkar muat gerbong barang pun terhenti.
Stasiun ini terletak tidak jauh dari Pasar Kebayoran Lama dan terkenal sebagai tempat turunnya pedagang dari berbagai daerah yang berdagang di pasar tersebut. Terdapat dua perlintasan sebidang di masing-masing ujung emplasemen stasiun ini, yakni perlintasan Jalan Kramat yang kini diberi nomor JPL 50 dan perlintasan Jalan Kebayoran Baru yang telah diubah menjadi flyover pada era 1990-an.
Bangunan dan Tata Letak Stasiun Kebayoran
Stasiun Kebayoran memiliki tiga jalur kereta api dengan jalur 1 dan 2 sebagai sepur lurus, serta jalur 3 sebagai sepur belok yang digunakan sebagai sepur simpan dan jalur penyusulan KA. Stasiun ini tidak jauh dari Pasar Kebayoran Lama dan terdapat perlintasan sebidang Jalan Kramat bernomor JPL 50 yang menghubungkan pasar Kebayoran Lama dengan Pasar Bata Putih.
Bangunan lama stasiun yang merupakan peninggalan Staatsspoorwegen dan ruangan PPKA lama masih dipertahankan dan dijadikan sebagai cagar budaya, meskipun tidak lagi digunakan sebagai akses keluar-masuk penumpang sejak 2016. Desain bangunan lama memiliki model yang serupa dengan bangunan Stasiun Palmerah dan Sudimara. Pada dinding bangunan sisi samping, terdapat ukiran nama stasiun ‘Kebayoran’. Genteng atap bangunan stasiun yang sebelumnya menggunakan genteng keramik telah diubah menjadi genteng metal.
Stasiun Kebayoran dilengkapi dengan dua lantai, tiga peron tinggi yang disertai atap, fasilitas penumpang seperti loket, lift, eskalator, ruang menyusui, ruang kesehatan, mushola, toilet, minimarket, dan lain-lain. Di kedua ujung bangunan lantai dua stasiun, terdapat ejaan besar stasiun ‘Kebayoran’. Stasiun ini juga menyediakan fasilitas jembatan penyeberangan orang (skywalk) menuju Transjakarta Koridor 8 dan 13 melalui Halte Pasar Kebayoran Lama dan Halte Velbak.
Layanan Kereta Api
Stasiun Kebayoran melayani perjalanan KRL Commuter Line dengan rute sebagai berikut:
Commuter Line Rangkasbitung
- Relasi: Tanah Abang – Rangkasbitung
Antarmoda Transportasi Umum Pendukung
Stasiun Kebayoran terhubung dengan berbagai jenis angkutan umum yang memudahkan penumpang untuk melanjutkan perjalanan ke berbagai tujuan. Berikut adalah beberapa opsi antarmoda pendukung yang tersedia di sekitar Stasiun Kebayoran:
BRT Transjakarta
- 8: Lebak Bulus – Pasar Baru via 8A (di Halte Kebayoran)
- M8: Lebak Bulus – Pasar Baru via 8A (di Halte Kebayoran)
- 13: CBD Ciledug – Tegal Mampang (di Halte Velbak)
- M13: Puri Beta 2 – Tegal Mampang (di Halte Velbak)
- 13C: Puri Beta 2 – Dukuh Atas (di Halte Velbak)
- L13E: Puri Beta 2 – Flyover Kuningan (di Halte Velbak)
Bus Kota Transjakarta
- 1Q (Non BRT): Rempoa, Tangerang Selatan – Terminal Blok M
- 8C (MetroTrans): Kebayoran – Stasiun Tanah Abang
- 8D (MetroTrans): Terminal Blok M – Joglo
- 8E (Non BRT): Bintaro – Terminal Blok M (di Halte Kebayoran)
- 9E (Non BRT): Kebayoran – Jelambar (di Halte Kebayoran)
Mikrotrans Transjakarta
- JAK 11: Stasiun Kebayoran – Stasiun Tanah Abang
- JAK 12: Stasiun Kebayoran – Stasiun Tanah Abang (via Jl. Pos Pengumben)
- JAK 93: Stasiun Kebayoran – Gedung Ratu Prabu
FAQ
- Stasiun apa yang paling dekat dengan Stasiun Kebayoran?
- Stasiun terdekat dengan Stasiun Kebayoran adalah Jalan Kramat Putal Senayan, berjarak 128 meter dengan berjalan kaki sekitar 3 menit.
- Jalur Bis mana yang berhenti dekat Stasiun Kebayoran?
- Jalur Bis yang berhenti dekat Stasiun Kebayoran adalah 13B, 8, 9E, D01 Ciputat – Kebayoran Lama, dan L13E.
- Jalur Kereta mana yang berhenti dekat Stasiun Kebayoran?
- Jalur Kereta yang berhenti dekat Stasiun Kebayoran adalah Rangkasbitung Line.
- Di mana stasiun kereta terdekat ke Stasiun Kebayoran di Jakarta Selatan?
- Stasiun kereta terdekat ke Stasiun Kebayoran di Jakarta Selatan adalah Stasiun Kebayoran itu sendiri, dengan jarak sekitar 6 menit berjalan kaki.
- Di mana perhentian bis terdekat ke Stasiun Kebayoran di Jakarta Selatan?
- Perhentian bis terdekat ke Stasiun Kebayoran di Jakarta Selatan adalah Jalan Kramat Putal Senayan, Pasar Kebayoran Lama 1, Stasiun Kebayoran 2, dan Kebayoran, dengan jarak sekitar 3 menit berjalan kaki.
- Pukul berapa Kereta pertama ke Stasiun Kebayoran di Jakarta Selatan?
- Rangkasbitung Line adalah kereta pertama yang menuju Stasiun Kebayoran di Jakarta Selatan, berhenti di dekat sini pada pukul 04.43.
- Pukul berapa Kereta terakhir ke Stasiun Kebayoran di Jakarta Selatan?
- Rangkasbitung Line adalah kereta terakhir yang menuju Stasiun Kebayoran di Jakarta Selatan, berhenti di dekat sini pada pukul 23.55.
- Pukul berapa Bis pertama ke Stasiun Kebayoran di Jakarta Selatan?
- M09 adalah bis pertama yang menuju Stasiun Kebayoran di Jakarta Selatan, berhenti di dekat sini pada pukul 03.00.
- Pukul berapa Bis terakhir ke Stasiun Kebayoran di Jakarta Selatan?
- M09A adalah bis terakhir yang menuju Stasiun Kebayoran di Jakarta Selatan, berhenti di dekat sini pada pukul 03.34.
- Berapa tarif Kereta ke Stasiun Kebayoran?
- Tarif kereta ke Stasiun Kebayoran berkisar antara Rp3.000 hingga Rp8.000.
- Berapa tarif Bis ke Stasiun Kebayoran?
- Tarif bis ke Stasiun Kebayoran berkisar antara Rp3.500.
Dengan berbagai fasilitas dan aksesibilitas yang baik, Stasiun Kebayoran terus memberikan layanan terbaik bagi penumpangnya. Renovasi dan pengembangan yang dilakukan juga memastikan bahwa stasiun ini tetap nyaman dan aman untuk digunakan.