Info Jadwal Kereta KRL Commuterline Stasiun Palmerah

Stasiun Palmerah (PLM) adalah stasiun kereta api kelas besar tipe C yang terletak di Jalan Palmerah Timur, Gelora, Tanah Abang, Jakarta Pusat. Meskipun namanya mengacu pada kawasan Palmerah, stasiun ini secara administratif terletak di Kecamatan Tanah Abang, Jakarta Pusat, bukan di Kecamatan Palmerah, Jakarta Barat. Stasiun ini berada pada ketinggian 13 meter dan khusus melayani rute KRL Commuter Line.

Posisi stasiun ini sangat strategis karena berada di dekat perkantoran penting, seperti stasiun televisi SCTV, Gelora Bung Karno, dan Kompleks Parlemen Republik Indonesia.

Jadwal Kereta KRL Commuterline Stasiun Palmerah Hari Ini October Tahun 2024

Tabel Jadwal Kereta KRL Commuterline Stasiun Palmerah

BACA JUGA :  Info Jadwal Kereta KRL Commuterline Stasiun Mangga Besar

Sejarah Stasiun Palmerah

Untuk memperlancar mobilitas penumpang dari Batavia hingga Banten, perusahaan kereta api Staatsspoorwegen (SS) pada tahun 1890-an merencanakan pembangunan jalur kereta api yang menghubungkan Duri hingga Serang melalui Tangerang dan Cikande. Namun, rencana ini diubah, dan jalur tersebut kemudian melewati Parung Panjang hingga Rangkasbitung, yang selesai dibangun pada 1 Oktober 1899.

Pada jalur ini juga dibuka Stasiun Palmerah. Pembangunan jalur yang menghubungkan Rangkasbitung hingga Serang dilanjutkan oleh SS dan selesai pada 1 Juli 1900. Jalur ini kemudian diperpanjang hingga Pelabuhan Anyer Kidul pada 1 Desember 1900, dan jalur cabang ke Merak diresmikan pada 1 Desember 1914 untuk mengakomodasi Pelabuhan Merak yang lebih dekat untuk penyeberangan ke Lampung.

Nama Palmerah berasal dari patok-patok merah di pinggir jalan wilayah tersebut, yang disebut Paal Merah oleh masyarakat setempat. Patok-patok ini berfungsi sebagai penanda batas wilayah Batavia menuju Buitenzorg.

Desain awal bangunan Stasiun Palmerah memiliki model serupa dengan bangunan Stasiun Kebayoran, Sudimara, dan Serpong. Pada masa awal, bangunan stasiun tidak memiliki ruangan untuk petugas Pengatur Perjalanan Kereta Api (PPKA), dan tuas persinyalan diletakkan di tempat terbuka di samping bangunan stasiun. Pada masa Orde Lama, ruangan untuk PPKA dan tuas-tuas persinyalan dibangun menyatu dengan bangunan utama stasiun.

Stasiun Palmerah memiliki emplasemen yang luas dengan dua jalur lintasan, sepur badug, sepur simpang, dan percabangan. Sejak dekade 1960-an, terdapat dua jalur percabangan dari Stasiun Palmerah untuk membawa material pembangunan Instalasi Pengolahan Air (IPA) di Pejompongan dan Gelora Bung Karno (GBK). Material-material ini dibawa menggunakan kereta api dari Sungai Cisadane di daerah Serpong dan Rawa Buntu. Seiring waktu, lokomotif uap B51 yang digunakan untuk aktivitas langsiran digantikan oleh lokomotif diesel seri D300.

BACA JUGA :  Jadwal Kereta Api KRL Commuterline Jatinegara Bogor Hari Ini

Jumlah jalur di emplasemen Stasiun Palmerah dikurangi menjadi tiga jalur saat pembangunan Jalan Tentara Pelajar pada dekade 1980-an. Kegiatan bongkar muat gerbong barang terhenti karena percabangan rel dan sepur simpang tidak lagi digunakan. Sisa potongan rel dari percabangan ke arah IPA Pejompongan kini menjadi Jalan Tentara Pelajar, Jalan Gelora, dan pemukiman padat Pejompongan.

Elektrifikasi dan pemasangan tiang listrik aliran atas (LAA) di jalur Tanah Abang-Serpong oleh Systra (Prancis) pada tahun 1993 mengubah jalur di emplasemen Stasiun Palmerah. Jalur 1 asli peninggalan Staatsspoorwegen dibongkar dan digeser untuk pembangunan peron baru. Tiang dan kabel LAA dipasang setelah pembenahan emplasemen dan peron selesai, dan jaringan LAA ini resmi beroperasi pada 3 Juni 1997.

Pengoperasian jalur ganda pada petak Tanah Abang-Serpong per 4 Juli 2007 merombak emplasemen Stasiun Palmerah dengan menambahkan jalur 2 sebagai sepur lurus baru. Renovasi besar-besaran dilakukan pada tahun 2013-2015 untuk meningkatkan okupansi penumpang KRL Green Line. Kementerian Perhubungan merenovasi stasiun menjadi dua tingkat dengan arsitektur modern dan fasilitas lengkap. Proyek ini menghabiskan dana sekitar Rp36 miliar dan diresmikan pada 6 Juli 2015.

Bangunan dan Tata Letak Stasiun Palmerah

Bangunan dan tata letak Stasiun Palmerah

Stasiun Palmerah memiliki dua jalur kereta api yang keduanya merupakan sepur lurus. Stasiun ini diapit oleh Jalan Tentara Pelajar yang berlawanan arah di kedua sisi stasiun dan rel, serta dekat dengan gedung Manggala Wanabakti, Kementerian Kehutanan, Lapangan Tembak Senayan, dan gedung DPR & MPR RI.

Bangunan lama stasiun yang merupakan peninggalan Staatsspoorwegen dan ruangan Pengatur Perjalanan Kereta Api (PPKA) lama masih dipertahankan sebagai aset cagar budaya, meskipun tidak lagi digunakan sebagai akses keluar-masuk penumpang sejak tahun 2015. Bangunan lama kini berfungsi sebagai minimarket. Desain bangunan lama memiliki ukiran nama stasiun “Palmerah” di dinding sisi ujung. Sebelumnya, ukiran serupa juga terdapat di salah satu dinding sisi samping, namun sudah hilang karena dinding tersebut dibongkar.

BACA JUGA :  Info Jadwal Kereta KRL Commuterline Stasiun Wojo

Stasiun ini dilengkapi dengan dua lantai, dua peron tinggi dengan atap, fasilitas penumpang seperti lift, eskalator, mushola, toilet, dan minimarket. Di kedua ujung bangunan lantai dua stasiun, terdapat ejaan besar “Palmerah”. Stasiun ini juga menyediakan fasilitas jembatan penyeberangan orang (JPO) yang terintegrasi dengan Halte Stasiun Palmerah milik Transjakarta.

Layanan Kereta Api

Stasiun Palmerah melayani rute KRL Commuter Line dengan tujuan akhir Tanah Abang dan Rangkasbitung. Berikut adalah detail layanan kereta api di Stasiun Palmerah:

Nama Kereta Api: Commuter Line Rangkasbitung
Relasi Perjalanan: Tanah Abang – Rangkasbitung
Keterangan: Melayani rute Tanah Abang – Rangkasbitung

Antarmoda Transportasi Umum Pendukung

Stasiun Palmerah memiliki koneksi dengan berbagai angkutan umum yang memudahkan penumpang dalam melanjutkan perjalanan mereka. Berikut adalah daftar trayek dan tujuan angkutan umum yang berhenti di sekitar Stasiun Palmerah:

Bus Kota Transjakarta:

  • 1B (Non BRT): Stasiun Palmerah – Simpang Temu Dukuh Atas
  • 1F (Non BRT): Stasiun Palmerah – Bundaran Senayan
  • 8C (MetroTrans): Stasiun Tanah Abang – Kebayoran
  • 9E (Non BRT): Jelambar – Kebayoran

FAQ (Frequently Asked Questions)

Stasiun apa yang paling dekat dengan Stasiun Palmerah?

Halte terdekat dengan Stasiun Palmerah adalah:

  • Pasar Palmerah: Berjarak 139 meter atau 3 menit berjalan kaki.
  • Seberang SDN Palmerah 07: Berjarak 214 meter atau 3 menit berjalan kaki.
  • Stasiun Palmerah: Berjarak 229 meter atau 4 menit berjalan kaki.
  • Slipi Bawah: Berjarak 448 meter atau 6 menit berjalan kaki.
  • S. Parman 18b: Berjarak 522 meter atau 8 menit berjalan kaki.

Jalur Bis mana yang berhenti dekat Stasiun Palmerah?

Jalur bis yang berhenti dekat Stasiun Palmerah antara lain:

  • 8C
  • 9
  • 9E
  • JAK12

Jalur Kereta mana yang berhenti dekat Stasiun Palmerah?

Jalur kereta yang berhenti dekat Stasiun Palmerah adalah Rangkas Bitung Line.

Di mana perhentian bis terdekat ke Stasiun Palmerah di Jakarta Pusat?

Perhentian bis terdekat ke Stasiun Palmerah di Jakarta Pusat adalah:

  • Pasar Palmerah
  • Seberang SDN Palmerah 07
    Keduanya berjarak 3 menit berjalan kaki.

Pukul berapa Bis pertama ke Stasiun Palmerah di Jakarta Pusat?

Bis pertama yang menuju Stasiun Palmerah di Jakarta Pusat adalah M11, yang berhenti di dekat sini pada pukul 03.00.

Pukul berapa Bis terakhir ke Stasiun Palmerah di Jakarta Pusat?

Bis terakhir yang menuju Stasiun Palmerah di Jakarta Pusat adalah M11, yang berhenti di dekat sini pada pukul 03.26.

Berapa tarif Kereta ke Stasiun Palmerah?

Tarif kereta ke Stasiun Palmerah berkisar antara Rp3000,00 hingga Rp8000,00.

Dengan informasi terperinci ini, penumpang dapat merencanakan perjalanan mereka dengan lebih baik dan memanfaatkan fasilitas yang tersedia di Stasiun Palmerah untuk kenyamanan dan efisiensi perjalanan mereka. Stasiun Palmerah, dengan berbagai layanan dan fasilitasnya, berperan penting dalam mendukung mobilitas dan aktivitas ekonomi di wilayah Jakarta Pusat dan sekitarnya.